Di SusuOleh :
KELOMPOK
X
Sanwasih
Nurul Cahyani
Kevin
MADRASAH ALIYAH NEGRI (MAN)
PARUNGPANJANG
Jl. Raya Desa Cibunar
Kec.Parungpanjang - Bogor
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
A.
Pengertian SIG
Sistem
Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) adalah suatu
sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial
yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan dalam
suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata
(real world). Manfaat SIG secara umum memberikan informasi yang mendekati
kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis.
Secara
umum SIG bekerja berdasarkan integrasi 5 Komponen, yaitu: Hardware, software,
data, manusia dan metode.
Hardware
SIG
membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki spesifikasi lebih
tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan
software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor
serta VGA Card. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam
SIG baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang
besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan prosesor
yang cepat.
Software
Sebuah
software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan
penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian
elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
• Tools
untuk melakukan input dan transformasi data geografis
• Sistem
manajemen basis data
• Tool
yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi
•
Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi
Data
Hal
yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG
bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model
data raster.
Model
Data Vektor
Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam
bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang
koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai
kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project
disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
Contoh Model Data Vektor
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA VEKTOR
No
|
Keunggulan
|
No
|
Kelemahan
|
1.
2.
3.
|
Ruang atau tempat penyimpanannya kecil
Memiliki resolusi spasial yang tinggi
Memiliki batas-batas yang tegas dan jelas sehingga
sangat baik untuk pembuatan peta-peta administratif dan persil tanah milik.
|
1.
2.
3.
|
Struktur datanya rumit
Datanya sulit dimanipulasi
Memerlukan biaya yang tinggi untuk perangkat lunaknya
|
Model
Data Raster
Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta
hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel
memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut
digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh
dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh
satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Pada image hasil
scanning, masing – masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang
berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning
Data raster,
Citra Ikonos Bandung, Skala 1:5000 (viewsheet)
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA RASTER
No
|
Keunggulan
|
No
|
Kelemahan
|
1.
2.
3
4.
5
|
Struktur data raster sederhana
Tumpang susun dan kombinasi data yang dipetakan mudah
dilakukan
Analisis keruangan mudah dilakukan
Satuan unit dalam raster mempunyai ukuran dan bentuk
yang sama.
Teknologinya murah dan mudah dikembangkan.
|
1.
2.
3.
4
5
|
Volume data grafik besar sehingga memerlukan tempat
penyimpanan data yang besar pula.
Penggunaan ukuran pixel yang besar untuk mengurangi
ruang pemakaian sering menghilangkan beberapa informasi.
Peta yang rumit tampak kurang baik.
Jalinan hubungan sulit dibuat.
Transformasi proyeksi sulit dilakukan.
|
tersebut. Dalam
SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial
. Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain
seperti basis data yang berada diluar tools SIG.
Manusia
Teknologi SIG
tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun
perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti
pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari
tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada
pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari
Metode
SIG yang baik
memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata,
dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap
permasalahan.
B. Proses Sistem Informasi Geografis
Sebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut
harus dikonversi kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi.
Proses digitasi memerlukan sebuah hardware tambahan yaitu sebuah digitizer
kengkap dengan mejanya. Untuk mendigitasi peta harus dilekatkan pada peta
digitasi titik dan garis ditelusuri dengan kursor digitasi atau keypad.
Digitasi ini memerlukan software tertentu seperti ARC/INFO Autocad, MapInfo
atau software lain yang dapat mensupport proses digitasi tersebut. Untuk SIG
dengan teknologi yang lebih modern, proses konversi data dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi scanning.
Tipe data yang digunakan dalam SIG mungkin perlu
ditransformasi atau dimanipulasi dengan beberapa cara agar sesuai dengan
sistem. Misalnya terdapat perbedaan dalam skala, sehingga sebelum dimasukkan
dan diintegrasikan harus ditransformasikan dahulu kedalam skala PlotterComputerBasis
Data & Sistem PengolahanCPUPrinterScannerDigitizing pada Masukan
DataKeluaran
yang sama.
Transformasi ini bisa bersifat sementara untuk ditampilkan saja atau secara
permanen untuk proses analisis. Transformasi juga berlaku untuk system koordinat
yang digunakan.
Tahapan
selanjutnya adalah editing merupakan tahap koreksi atas hasil digitasi. Koreksi
tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan arc atau feature yaitu dengan
mengedit arc yang berlebih (overshoot) atau menambahkan arc yang kurang
(undershoot). Editing juga dilakukan untuk menambahkan arc secara manual
seperti membuat polygon, line maupun point.
Setelah data
keruangan dimasukkan maka proses selanjutnya beralih ke pengelolaan data – data
deskrptif , dalam hal ini meliputi annotasi (pemberian tulisan pada coverage) ,
labelling (pemberian informasi pada peta bersangkutan) , dan attributing yaitu
tahap dimana setiap Label ID hasil proses labelling diberi tambahan atribut
yang dapat memberikan sejumlah informasi tentang poligon atau arc yang
diwakilinya. Dalam proyek SIG yang kecil informasi geografi cukup disimpan
sebagai file-file – file komputer. Akan tetapi, jika volume data dan jumlah
pemakai data besar, langkah terbaik yang harus digunakan adalah dengan DBMS.
Query pada SIG
pada dasarnya juga merupakan proses analisis tetapi dilakukan secara proses
tabular. Secara fundamental Analisis pada SIG menggunakan analisis spasial. SIG
memiliki banyak kelebihan dalam analisis spasial , tetapi dua hal yang paling
penting yaitu :
• Analisis Proximity, Analisis proximity merupakan analisis
geografis yang berbasis pada jarak antar layer. Dalam analisis proximity SIG
menggunakan proses yang disebut buffering (membangun lapisan pendukung
disekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menetukan dekatnya hubungan antar
sifat bagian yang ada.
• Analisis overlay, Proses integrasi data dari lapisan
layer-layer yang berbeda disebut overlay. Secara sederhana, hal ini dapat
disebut operasi visual, tetapi operasi ini secaraanalisa membutuhkan lebih dari
satu layer untuk dijoin secara fisik. Sebagai contoh overlay atau spasial join
yaitu integrasi antara data tanah, lereng dan vegetasi, atau kepemilikan lahan
dengan nilai taksiran pajak bumi.
Untuk beberapa
tipe operasi geografi, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik.
Peta sangatlah efektif m untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
Permodelan Dunia Nyata (real world)
SIG merupakan
bentuk pengejawantahan serta menyajikan persepsi tentang dunia nyata, sehingga
permodelan dunia nyata merupakan langkah awal untuk membangun SIG. Untuk
menghasilkan persepsi diperlukan proses-proses yang jarang sekali bersifat
langsung dan mudah dipahami seketika (realitas) yang bersifat tidak
teratur (irregular), kompleks, dan secara kontinyu mengalami perubahan.
Berdasarkan hal tersebut, wajar apabila dalam memahami persepsi tentang
permodelan suatu obyek pada dunia nyata tergantung pada si pengamat secara
subyektif.
Dunia nyata
dapat dideskripsikan didalam pengertian model-model yang membatasi
konsep-konsep dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mentransalasikan
pengamatan-pengamatan. Proses translasi model tersebut akan melibatkan unsur
informasi terkecil yaitu entity. Satu entity terdiri dari klasifikasi tipe,
atribut dan relasi. Tipe entity mengansumsikan fenomena dunia nyata dapat
diklasifikasikan. Proses klasifikasi akan dilanjutkan dengan pendefinisian.
Setelah
mendefinisi, kita perlu memberi atribut untuk mendeskripsikan data dan
informasi. Deskripsi data akan menentukan kuantitas dan kualitas data sehingga
memiliki tingkat akurasi data, yaitu rasio (proporsional) (perhitungan
matematis dan obyektif, missal panjang garis dari suatu titik koordinat),
interval data (pengelompokan data) dan ordinal (bilangan berurutan)
(representasi tingkat kualitas dalam baik, sedang, buruk). Relasi entity
dinyatakan dalam hubungan logika-logika. Jadi suatu model obyek pada dunia
nyata akan dinytakan sebagai tipe entity yang memiliki atribut data sebagai
properties dan berhubungan dengan suatu aturan logika tertentu dalam
relationship.
Model Relationship
• Banyaknya hubungan yang terjadi didefinisikan sebagai
tingkat relasi
• Tingkat relasi menyatakan batas maksimum entity yang
terdapat dalam suatu set data yang berbeda dan tingkat relasi merupakan
permodelan relasi antar entity
• Beberapa jenis model relationship yaitu satu ke satu,
satu ke banyak, banyak ke satu dan banyak ke banyak
Model Data dan Atribut Obyek
• Model data: Kumpulan perangkat konseptual yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan menggambarkan data, hubungan antar data,
semantik/makna data, dan batasan data
• Satu obyek memiliki properties: tipe, atribut, relasi,
geometri dan kualitas
• Satu model ata diidentifikasikan dalam internal ID
Tahapan dalam
memproses data/obyek di dunia nyata menjadi data/obyek dalam computer
• Dunia nyata (real world) Obyek terlihat seperti apa titik
areagarisTitik / point Simpul / node Garis / line Segmen garis / arcMonumen
Jalan rayaKawasan pertanianPoligon• Model Visualisasi Obyek diterjemahkan
menjadi elemen gambar. • Komputer Elemen gambar menjadi file komputer.
• Internal ID adalah pengkodean obyek yang sifatnya unik dan
spesifik
• Contoh model data:
• Obyek fisik: jalan, pemukiman, saluran air, sungai dll
• Obyek terklasifikasi: vegetasi, zone iklim, kelompok usia
dll
• Peristiwa/event: kecelakaan, kebocoran, tumpahan minyak,
kekeringan dan longsor, dll
• Obyek buatan: kontur ketinggian, densitas populasi dll
• Atribut obyek merupakan representasi dari atribut data
• Atribut obyek dirancang dalam bentuk tabular (tabel) yang
terdiri dari kolom (field) dan baris (record)
• Satu obyek data yang diwakili oleh model data merupakan
satu record yang unik dengan kode pengenal ID dan terdiri dari beragam
informasi yang terkumpul dalam kolom data
Representasi Data
Grafis
Dalam SIG representasi model dunia nyata dilakukan
dalam tiga notasi yaitu data titik (point), garis (line atau polyline) dan
poligon (region/area).
Data titik mewakili obyek benda tertentu dengan
representasi koordinat posisi bumi tunggal
Data garis terdiri dari beberapa data titik yang
terhubung membentuk garis yang berarti representasi data koordinat diskrit
Data polygon terdiri dari beberapa line atau
polyline yang berbentuk kurva tertutup
Kelemahan representasi data grafis:
o Model diskrit sedikit banyak tidak mirip dengan data
aslinya
o Untuk model data yang jelas batas-batasnya model data
graphis cocok digunakan, tetapi untuk data-data yang tidak jelas batas-batasnya
data diskrit tingkat ketelitiannya rendah, Untuk data kontinyu sebaliknya
Kualitas Obyek:
o Ketelitian spasial (grafis dan geometrik), misal 1.0 meter
o Update data (time)
o Resolusi data dan Konsistensi logika
o Jenis representasi (diskrit atau kontinyu) dan Relevansi
Basisdata dalam SIG meliputi:
o Akuisisi dan kontrol data
o Struktur data dan Penyimpanan data
o Perubahan dan updating
o Manajamen data dan Pemrosesan data
o Pemanggilan dan presentasi data
o Analisis data
Proyeksi dan Sistem Koordinat
Untuk
menggambarkan obyek atau features permukaan bumi di atas layar komputer, kita
memerlukan suatu sistem penggambaran yang merepresentasikan keadaan bumi
sebenarnya yang kita sebut sebagai proyeksi. Proyeksi kita gambarkan dalam
sistem koordinat cartesian, yang umumnya kita kenal dalam unit X dan Y. Berikut
akan kita bahas 2 sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG yaitu
proyeksi Longitude Latitude (Longlat) dan Universal Tansverse Mercator (UTM).
Proyeksi Longitude Latitude (Geographic
Coordinat Systems)
Proyeksi ini
umum digunakan untuk menggambarkan keadaan global. Satuan units yang digunakan
adalah degree (derajat atau 0). Satuan derajat ini
dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS (degree minute second)
dan DM (Degree minute decimals). Sebagai contoh:
15,150 berarti 15,15 derajat (degree)
150 301 2511 berarti 15 derajat
(degree) 30 menit dan 25 detik. Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS
150 30,51 berarti 15 derajat (degree)
30,5 menit
15,350
Proyeksi longlat
didasari dari bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris
bumi dari belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis
meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga ke barat
yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian melewati kota
Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian waktu yang berbeda pada
daerah-daerah di bumi bagian timur dan barat. Perubahan nilai garis merdian
terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang kita sebut sebagai longitude
atau titik X. Sedangkan garis paralell berubah secara horizontal sepanjang
garis vertikal dan kita sebut sebagai Latitude atau titik Y. Akibat dari
adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan
utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut Bujur Timur untuk menamakan eastern dan
bujur barat untuk western, sedangkan belahan bumi utara atau Northern disebut
sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau Southern disebut
sebagai lintang selatan.
Proyeksi ini
akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh koordinat cartesian, yang
memiliki 4 zone utama yaitu zone timur utara (North East) dengan koordinat
(x,y) berupa nilai (+,+), zone timur selatan (South East) sebagai (+,-), zone
barat selatan (South Western) dengan (-.-) dan zone barat utara (North Western)
(-,+).
Berikut adalah
contoh penerapan proyeksi longlat untuk negara-negara di seluruh dunia.
Proyeksi
tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang cenderung elips
menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis meridian dan paralel di setiap
belahan bumi. Sebagai contoh satu derajat jarak antar garis merdian di daerah
khatulistiwa sama dengan kira-kira 110km sedangkan pada jarak satu derajat yang
sama di belahan bumi utara, misal di Jepang yang terletak di tengah belahan
bumi utara kira-kira sebanding dengan 90km, dan semakin ke utara dan selatan
jaraknya semakin mengecil, untuk itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan
memperkecil nilai kesalahan yang mana setiap daerah memiliki sistem yang
berbeda, misal antara Amerika Utara dan selatan memiliki system berbeda, begitu
pula dengan negara-negara di benua Asia, Eropa dan lain-lain. Indonesia
menggunakan sistem yang disebut World Geodetic System tahun 1984 (WGS
1984). Dengan demikian, untuk menyatakan batas-batas koordinat Indonesia
adalah sebagai berikut: Proyeksi Longitude Latitude dalam system WGS
1984 dengan batas-batas koordinat sebagai berikut: 60 Northern
(LU) - (-11)0
Southern (LS) dan 950 Eastern (BT) – 1410 Eastern
(BT).
Proyeksi Universal Transverse Mercator
(projected coordinat systems)
Untuk menyatakan
proyeksi yang lebih detail dan bersifat lokal kita gunakan, salah satunya yaitu
proyeksi Universal Transverse Mercator. Satuan units yang digunakan
adalah meter, proyeksi ini didasarkan pada asumsi bahwa jarak datar di
permukaan bumi akan homogen setiap lebar 60 antar garis meridian dan 80 antar
garis paralell. Dengan demikian apabila perhitungan dimulai dari titik -1800W
hingga 180oE
terdapat 60 zone, tiap zone dinamakan zone 1, zone 2, dan seterusnya hingga
zone 60.
Kemudian untuk
mengitung zone paralel, dimulai dari titik paling selatan yang dianggap masih
memungkinkan adalah 800S hingga 840N, tiap lebar 80 disebut
sebagai satu zone dengan perlambangan huruf, jadi dihitung dari paling selatan
800S
adalah Zone A, zone B, dan seterusnya hingga zone X, kecuali penamaan untuk
huruf i dan O yang tidak digunakan. Sehingga semuanya ada 22 zone.
Umumnya software
GIS akan menamakan secara sederhana, yaitu semua daerah di utara disebut zone Northern
Hemisphere, dan Southern Hemisphere untuk daerah selatan
khatulistiwa. Walaupun demikian, seperti yang telah di bahas sebelumnya, maka
untuk tiap daerah tertentu memiliki system lokal lagi seperti halnya proyeksi
longitude latitude. Jadi untuk Indonesia, kita akan menggunakan UTM WGS
1984. Misal, untuk menyatakan sistem proyeksi untuk daerah Bandung yang
terletak di (1070, -60) digunakan sistem proyeksi UTM WGS 1984
Zone 48S.
Perhitungan data
yang digunakan adalah dalam satuan meter. Primary koordinat UTM dimulai dari
dua tempat, yaitu dari titik tengah equator dan dari titik pertama di selatan
equator (800)
. sehingga nilai koordinat UTM umumnya hingga ratusan ribu dalam axis dan jutaan
dalam ordinat.
Zone pada tiap
daerah berbeda sehingga satu unit zone sistem yang berlaku di daerah tidak bisa
digunakan pada daerah lain. Untuk indonesia, zone UTM yang berlaku adalah
seperti pada gambar berikut. Untuk menyatakan satuan meter atau feet pada peta
yang berlaku global kita dapat menggunakan proyeksi lain seperti mercator,
robinson, dan lain sebagainya tergantung karakteristik posisi merdian dan
paralall tiap daerah/negara. I. INSTALASI ARCGIS v9.0
ArcGis 9.0
merupakan seri terbaru yang dikeluarkan ESRI Corp. pada tahun 2005. Berikut
adalah tata cara instalasi software untuk program ArcGis 9.0. ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu spesifikasi hardware dan operasional sistemnya.
Spesifikasi
hardware:
Hardware Optimum
:
- Komputer P-IV 1,6 Ghz, minimum pada P-III 700
Mhz
- 512 Mb RAM, minimum 256 Mb
- Free Hardisk in System 5.0 Gb
- VGA 256 Mb (3D)
Operational
system WinXP Home/Professional (untuk versi internet explorer minimum
versi 6.0)
Langkah-langkah
Instalasi:
1. Buka Control Panel > Systems.
2. Pada kotak dialog System Properties, pilih Computer
Name, copy-kan nama computer anda yang terletak pada Full computer name
seperti pada gambar berikut:
3. Setelah itu pilih advanced dan pilih environment
variables.
Pada kotak
dialog Environment Variables fokuskan perhatian pada segmen System
variables:
Pilih New dan
isikan hal-hal sebagai berikut:
Pada variable
name isikan:
ARCGIS_LICENSE_FLE
Lalu pada
variable value isikan nama komputer dengan di dahului yanda @ seperti pada
contoh @GTO-MAINGIS.
4. Sekarang install License Manager melalui cd room.
5. Pilih dari cd, klik Start Up, klik maka keluar
kotak dialog ArcGis setup, pilih Install ArcGis License Manager
6. Pilih option I
received the licensed file by the fax, dan tekan Create.
7. Pada kotak dialog license file summary, tekan edit.
8. pada box kosong tulis (missal) “ARCGIS CAYO”. Atau
apa saja asalkan didahului daan diakhiri dengan tanda ”
9. Tekan OK, dan tekan OK lagi dan selesaikan
hingga selesai. Apabila terdapat error tekan OK saja. Terakhir, Jangan
restart komputer anda.
10. Sekarang buka isi CD program dan akan anda temui folder Crack
yang berisi 2 file yaitu ESRI.RAR dan instal.txt. Extraklah ERSI.RAR
kedalam komputer anda dan hasil ekstraksi akan menghasilkan dua file yaitu Arcgis.exe
dan license.dat. Kemudian bukalah file license.dat tersebut
menggunakan program Notepad.
11. Gantikan kata WORKSTATION dengan nama computer
anda seperti pada system variables.
12. Simpan hasil perubahan tersebut melalui perintah File
> Save.
13. Copy-kan dua file tadi Arcgis.exe dan license.dat
ke dalam Program Files > ESRI > License > Arcgis9x.
14. Kembali ke stats programs pilih Arcgis > Licensed
manager (9.x) > License Manager Tools atau dapat anda aktifkan melalui Program
Files > ESRI > License > Arcgis9x > klik dua kali pada imtools.
15. pilih pada option Configuration using services, pilih ArcGis
License Manager
16. Lalu pilih configure services, semua option tidak perlu
di ubah kecuali pada option Path to the license file tekan Browse.
Carilah dimana
kita menyimpan file license.dat yang tadi telah kita masukkan kedalam Program
Files > ESRI > License > Arcgis9x, pilih pada File of Type all
files dan pilih file license
17. tekan kotak save service, lalu pilihlah server
diagnostics dan tekan Perform Diagnostics dan hasilnya seperti
berikut:
18. lalu pilih server status dan tekan perform
status enquiry.
19. Terakhir pilih Start/Stop/Reread. Pilih Stop
Server terlebih dahulu. Lalu tekan Start Server dan terakhir tekan Reread
License File hingga tertulis Reread Server License File Completed.
20. apabila telah selesai, maka kembali ke cd room program,
pilih kembali startup dan pilih install arcgis dekstop
Apabila ada eror
tekan OK saja... hingga selesai dengan sempurna. Selamat mencoba.
C. Komponen SIG
Subsistem dalam SIG saling
berhubungan satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-sistem komputer. SIG
terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat keras, perangkat luak, dan
manajemen.
a. Data
Data dalam SIG terdiri atas dua
jenis, yaitu data spasial dan data atribut
1) Data Spasial
Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan
kenampakkan lokasi geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial
diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital (numerik).
a) Titik
Sebuah titik dapat menggambarkan
objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan
kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek tertentu yang ebih
spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar, jika pada peta skala besar.
b) Garis
Sebuah garis juga dapat menggambarkan
objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan
jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah
administratif pada peta skala bear.
c) Area
Seperti halnya titik dan garis, area
juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat
menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala besar.
2) Data atribut
Data atribut adalah data yang berupa
penjeasan dari setiap fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut
berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif
dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan
seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status
kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral
dalam tanah.
b. Perangkat Keras
Perangkat keras (hadware)
adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam sistem komputer.
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIG adalah seperangkat
komputer yang terdiri atas central processing unit (CPU), monitor,
printer, plotter, disket, hard disk, magnetic
tape, digitizer, keyboard dan scanner.
c. Perangkat Lunak
Perangkat iunak (software) adalah
program yang digunakan untuk mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat
digunakan antara lain Arc/Info, Are View, ERDAS, dan ILWIS.
d. Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam
SIG yang terdiri atas sumber daya manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika
dilakukan dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan
oleh orang-orang yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai
dengan tingkatannya.
Manusia sebagai pengguna SIG memiliki
tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat spesialis yang
mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG. Namun, secara umum
orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga, yaitu staf
operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi
atialis dan programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas SIG secara
keseluruhan.
Permodelan Dunia
Nyata (real world)
SIG merupakan
bentuk pengejawantahan serta menyajikan persepsi tentang dunia nyata, sehingga
permodelan dunia nyata merupakan langkah awal untuk membangun SIG. Untuk
menghasilkan persepsi diperlukan proses-proses yang jarang sekali bersifat
langsung dan mudah dipahami seketika (realitas) yang bersifat tidak
teratur (irregular), kompleks, dan secara kontinyu mengalami perubahan.
Berdasarkan hal tersebut, wajar apabila dalam memahami
Modul Pelatihan
ArcGis I-4Pengantar Sistem Informasi Geografis persepsi tentang permodelan
suatu obyek pada dunia nyata tergantung pada si pengamat secara subyektif.
Dunia nyata
dapat dideskripsikan didalam pengertian model-model yang membatasi
konsep-konsep dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mentransalasikan
pengamatan-pengamatan. Proses translasi model tersebut akan melibatkan unsur
informasi terkecil yaitu entity. Satu entity terdiri dari klasifikasi tipe,
atribut dan relasi. Tipe entity mengansumsikan fenomena dunia nyata dapat
diklasifikasikan. Proses klasifikasi akan dilanjutkan dengan pendefinisian.
Setelah
mendefinisi, kita perlu memberi atribut untuk mendeskripsikan data dan
informasi. Deskripsi data akan menentukan kuantitas dan kualitas data sehingga
memiliki tingkat akurasi data, yaitu rasio (proporsional) (perhitungan
matematis dan obyektif, missal panjang garis dari suatu titik koordinat), interval
data (pengelompokan data) dan ordinal (bilangan berurutan) (representasi
tingkat kualitas dalam baik, sedang, buruk). Relasi entity dinyatakan dalam
hubungan logika-logika. Jadi suatu model obyek pada dunia nyata akan dinytakan
sebagai tipe entity yang memiliki atribut data sebagai properties dan
berhubungan dengan suatu aturan logika tertentu dalam relationship.
Model
Relationship
• Banyaknya hubungan yang terjadi didefinisikan sebagai
tingkat relasi
• Tingkat relasi menyatakan batas maksimum entity yang
terdapat dalam suatu set data yang berbeda dan tingkat relasi merupakan
permodelan relasi antar entity
• Beberapa jenis model relationship yaitu satu ke satu,
satu ke banyak, banyak ke satu dan banyak ke banyak
Model Data dan
Atribut Obyek
• Model data: Kumpulan perangkat konseptual yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan menggambarkan data, hubungan antar data,
semantik/makna data, dan batasan data
• Satu obyek memiliki properties: tipe, atribut, relasi,
geometri dan kualitas
• Satu model ata diidentifikasikan dalam internal ID
Tahapan dalam
memproses data/obyek di dunia nyata menjadi data/obyek dalam computer
• Dunia nyata (real world) Obyek terlihat seperti apa titik
areagarisTitik / point Simpul / node Garis / line Segmen garis / arcMonumen
Jalan rayaKawasan pertanianPoligon• Model Visualisasi Obyek diterjemahkan
menjadi elemen gambar. • Komputer Elemen gambar menjadi file komputer.
• Internal ID adalah pengkodean obyek yang sifatnya unik dan
spesifik
• Contoh model data:
• Obyek fisik: jalan, pemukiman, saluran air, sungai dll
• Obyek terklasifikasi: vegetasi, zone iklim, kelompok usia
dll
• Peristiwa/event: kecelakaan, kebocoran, tumpahan minyak,
kekeringan dan longsor, dll
• Obyek buatan: kontur ketinggian, densitas populasi dll
• Atribut obyek merupakan representasi dari atribut data
• Atribut obyek dirancang dalam bentuk tabular (tabel) yang
terdiri dari kolom (field) dan baris (record)
• Satu obyek data yang diwakili oleh model data merupakan
satu record yang unik dengan kode pengenal ID dan terdiri dari beragam
informasi yang terkumpul dalam kolom data
Representasi Data Grafis
Dalam SIG representasi model dunia nyata dilakukan
dalam tiga notasi yaitu data titik (point), garis (line atau polyline) dan
poligon (region/area).
Data titik mewakili obyek benda tertentu dengan
representasi koordinat posisi bumi tunggal
Data garis terdiri dari beberapa data titik yang
terhubung membentuk garis yang berarti representasi data koordinat diskrit
D. Manfaat dan Penerapan SIG
Seiring dengan kemajuan teknologi,
SIG makin banyak digunakan dalam berbagai bidang, antara lain karena berikut
ini.
1. SIG dapat digunakan sebagai alat
bantu utama yang interaktif dan menarik dalam rangka peningkatan wawasan dan
pengetahuan. Namun, yang paling penting adalah peningkatan penibelajaran dan
pendidikan bagi usia sekolah, khususnya tentang konsep lokasi, ruang, dan unsur
geografis di permukaan bumi.
2. SIG menggunakan data spasial dan
data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya memiliki kemampuan analisis
spasial dan non-spasial.
3. SIG dapat memisahkan secara tegas
antara bentuk tampilan dan data-datanya. Oleh karena itu, SIG memiliki
kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai bentuk.
4. SIG secara mudah dapat
menghasilkan berbagai peta tematik. Peta-peta tematik tersebut merupakan
turunan dari peta-peta lain yang data-datanya telah dimanipulasi.
5. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat
hubungannya dengan bidang – bidang spasial.